Self Appreciation - SSEAYP Conference 2021

8:30 AM

Sejak akhir tahun lalu, cukup berat buat seorang Munty yang ambis nya setengah-setengah hahaha memepertanyakan ulang tiap keputusan yang udah di ambil. Made decision-nyesel-bersyukur gitu terus untuk semua hal. Memepertanyakan ke-eksistensian diri sendiri -apakah orang-orang sekitar menyayangi gue? Kenapa plan gue ga berjalan sebagai mesti nya?- Ditambah tahun ini lebih banyak di rumah. Lebih sering contemplasi yang berujung nyalahin diri sendiri terus (self wortless).

Terus belajar untuk respect ke diri sendiri, ternyata ga semudah itu. Ikut webinar self-development, tapi kok ya merasa gini-gini aja. Ga ada perubahan. Setelah dilihat lagi kebelakang, ternyata gue yang kemarin masih terpaku dengan masu lalu. Belum mengikhlaskan & merelakan. Masih berangan-angan gimana kalau skripsi gue udah kelar? Gimana kalau kemarin gue ambil tawaran kerja di company A atau B? Gimana kalau romantisme gue dan dia masih berlanjut, dsb. Sampai akhirnya gue bertemu dititik yang membuat gue sadar, kalau semua angan-angan itu ga berarti. Gue sampai di titik, "enough. Get up! You are the sun. Dont let anything eclipse you!"

Mulai menata hidup gue lagi, mulai nulis skripsi lagi, mulai belajar untuk mengendalikan emosi lagi, mulai ikut kegiatan online a-z. Tapi kepercayaan diri terhadap diri gue sendiri belum balik 100% gue selalu meragukan kemampuan diri gue. Sampai akhirnya, Ko Brian ngasih tau kalau SSEAYP open application untuk virtual conference. Akhirnya daftar, itupun baru apply beberapa jam sebelum penutupan karena kelupaan & ga yakin terus tiap mau daftar. Selesai daftar coba buat lupain, karena ga mau berharap. Walaupun udah pura-pura lupa, tapi inget aja ya tgl pengumuman. Tapi ga ada di hubungi. Yaudahlah ya ikhlasin. Eh tiba2 malam nya dapat notif jadwal untuk interview! Happyyyyyyyy!!

Karena gue paham inggris gue pas-pasan di speaking apalagi interview gini. Gue banyak berlatih di cermin. And ta-daaaaa: tetap nervous pas hari H. Kamar gue yang ga dingin, tiba2 dingin kek di kutub sampai bikin gue menggigil. Padahal kakak-kakak panitia nya ramah bangeeeet! Pertanyaan yang paling gue inget dan bodoh saat menjawabnya adalah: "kalau kamu panitia seleksi, apakah kamu akan menerima diri kamu sebagai peserta conference sseayp?" mati ga lo? Lo yang lagi ga percaya sama kemampuan diri lo sendiri ditanya hal kayak gitu!! Otak gue langsung otomatis, "yah gue salah jawab ya tadi?", "gue kelihatan ga menguasi materi yang mau gue ambil ya?", "duh gimana dong?" , dsb. Lalu mulut gue refleks jawab: "saya yakin selama sisa waktu yang ada hingga sseayp berlangsung, saya bisa belajar dengan baik." trus Mas Ivan (yang interview, ketua sseayp) bilang: "Munty, pertanyaan nya kalau kamu panitia, kamu terima diri kamu kah?" trus gue merasa bego banget, kenapa jawabnya gitu? Trus ada mas2 lain (lupa namanya) gatau senyum-senyum atau ketawa, bikin makin minder, karena ngerasa itu kayak ejekkan buat gue. Akhirnya ragu2, gue jawab iya -gue yakin, mereka denger jawaban gue pasti pelan pake banget- lalu ditanyalah, alasannya apa gue menerima diri gue, dan gue jabarkan a-z jawaban gue sebelumnya mengenai candidate seperti apa yang harus terpilih diikuti dengan pengalaman-pengalaman gue yang relevan dengan jawaban sebelumnya.

Long story short, mas2 moderator (lupa namanya, iya yang gue inget Mas Ivan sama Mba Pia doang😭) nanya ada yang mau gue tanya ga. Gue jawab engga, soalnya nervous banget cuyyyyy. Pengen cepat-cepat kelar. Trus gue nyeletuk, yang apply & lolos tahap interview ada berapa banyak ya Mas? Semua yang on camera di room itu senyum dongggg😭. Mas moderator nya cuma bilang: Cukup banyak dan kamu hebat bisa lolos ke tahap interview ini. Saran dari saya, coba kamu untuk lebih percaya sama diri sendiri ya. Lebih confident. Kalau kamu ga percaya sama diri sendiri, gimana kami panitia percaya sama kamu? Do your best!
Asli ya, itu tuh menohok banget gitu buat gueee huhuhu but thanks to you Mas!

Selesai interview, laporan lah gue ke kobri: ko, blablablala. Ujung-ujungnya wah kalau global company berat. Saingannya banyak tuh. Bikin down ga siiiiiihhhhhhhhhhhh. Intinya abis interview, gue coba ikhlasin lagi. Yaudah kalau memang ga lolos, coba lagi tahun depan. Masih ada waktu sampai terakhir usia 30. Kalau lolos Alhamdulillah. Lihat seberapa pesimis nya gue wkwkwkk tapi tetap, nunggu-nunggu jadwal pengumuman.

Waktu berlalu seminggu kemudian ke hari pengumuman. Pas hari H lupa wkwkwk tidur cepat lah ya karena capek. Bangun-bangun check HP, buat lihat jam (as always) wah ada 2 email. Wih ada dari sseayp. Pas klik deg2an, sambil ngomong "ngapain deg-degan sih, orang ga bakal lolos juga" Pas kebuka jreng jreeeeenggggggg:


Iyaaa ada nama gue, walaupun cadangan!! Sumpah happy banget! Akhirnya, setalah 7 tahun on-off on-off apply beragam kegiatan pertukaran pemuda, kali ini bisa lolos walaupun masih cadangan! Walaupun sseayp kali ini hanya online, ga akan terbang ke jepang lalu naik kapal legendary nippon maru untuk keliling ASEAN! But I'm still proud of myself! Karena semua itu ga mudah untuk gue, gue berdoa agar salah satu kandidat ada yang berhalangan hadir. Tapi disaat yang sama gue merasa bersalah dan mikir, emang ada ya yang mau ngelepasin kesempatan sekali seumur hidup ini? Lagi-lagi gue di suruh ikhlasin, kalau memang rejeki gue tahun ini, pasti ada jalannya. Gamau kayak munty kemarin-kemarin yang terlalu ambis, mikirin terusan-terusan tanpa percaya campur tangan Tuhan & semesta.

Intinya I already did my best, mau bisa join atau hanya sebagai cadangan aja itu urusan belakang. Yang penting udah coba, udah usaha dan ga akan nyesel! Sekarag tinggal berdoa aja. Special thanks untuk mas2 moderator yang ingetin gue untuk lebih confident lagi. Aku mau ucapin terima kasih langsung, kalau memang sampai dapat kesempatan join conference!!


Dari aku yang happy,


You Might Also Like

0 comments

Subscribe